Pemerintah Lega, KPC Kembali Wujudkan Pengelolaan Sampah Terpadu Dengan Konsep Eco waste

Dibangun Dengan Anggaran Rp 16,9 Miliar

Sangatta-Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengaku lega. Pasalnya, masalah sampah yang bertahun-tahun tak kunjung ada solusi, akhir teratasi berkat hadirnya mesin Thermal Hydro Drive, yang dibangun PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Mesin karya anak bangsa dengan konsep eco waste itu menjadi andalan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di belakang Pasar Induk Sangatta (PIS), Teluk Lingga. TPST ini menerima sampah dari kendaraan roda tiga, yang merupakan mengepul sampah dari rumah warga di Kota Sangatta.

General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD) Wawan Setiawan mengatakan, dibangun menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 16,9 miliar. Terdiri dari mesin Rp 13,5 milyar, bangunan Rp  1,9 milyar dan pendampingan selama satu tahun serta penunjang lainya Rp 1,5 milyar.

Mesin itu akan mengelola sampah dengan kapasitas 50 ton per hari, dengan bahan jadinya berupa bottom ash yang merupakan bahan pengganti pasir untuk pembuatan batako dan paving block.

Wawan lebih lanjut mengatakan, semua yang dilakukan ini sebagai bentuk dukungan perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat Kutai Timur. “Ini perjalananya cukup panjang. Mulai dari studi banding ke Bandung, membuat perencanaan bersama pemerintah, sampai akhirnya terwujud TPST ini. Ini salah satu bentuk dukungan kami kepada pemerintah dan masyarakat Kutai Timur,” kata Wawan.

Bupati Kutai Timur Drs H

Ardiansyah Sulaiman mengaku lega, akhirnya persoalan sampah bisa teratasi dengan hadirnya TPST. “Saya cukup lega, akhirnya ada tempat untuk mengelola sampah di Kota Sangatta. Terima kasih kepada KPC atas kontribusinya. Ini sangat luar biasa. Terus berkarya untuk Kutai Timur lebih baik,” kata Bupati Ardiansyah.

Wakil Bupati Kutai Timur Dr Kasmidi Bulang ST, MM yang ikut hadir pada acara serah terima hari ini mengaku bangga dan menyampaikan apresiasinya. Pasalnya, pembangunan TPST ini digagas bersama Pemerintah dengan biaya murni dari dana CSR KPC.

TPST menggunakan mesin Thermal Hydro Drive, mesin karya anak bangsa Indonesia. Boiler mesin menggunakan boiler temperature  600 – 1200 Celcius dengan  Electrical Power 42 KVa, Water Requirement  3 – 5 M3/ hari dan smoke system filter Cyclone, Wet Scrubber.(*)