Dirjen MR Karliansyah Puji Program WTP Kudungga

Dirjen Pengendalian Pencemaran, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) MR Karliansyah, memuji program pembangunan Water Treatment Plan (WTP) Kudungga, Sangatta. Program kerjasama PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tersebut, dinilai sebagai program corporate social responsibility (CSR), yang bagus dan bermanfaat tinggi.

Hal itu disampaikan Karliansyah saat berkunjung ke KPC, Sabtu (1/9). “Ini program yang bagus. Masyarakat sekitar bisa langsung menikmati dampak positif keberadaan tambang,” kata Dirjen Karliansyah, langsung di WTP Kudungga, Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta.

WTP Kudungga mulai beroperasi sejak Februari 2016 lalu, dengan kapasitas 50 liter per detik. Kapasitas tersebut mampu melayani 3000 Sambungan Rumah (SR) atau sekitar 18 ribu jiwa di sekitar Jalan Soekarno-Hatta, Kampung Tator dan Gang Dayung. Fasilitas public yang dijangkau antara lain RSUD Sangatta, Stadion, STIPER, SMAN 2, Perumahan Angkatan Laut Dewa Ruci, Christian Center dan Chatolic Center. Saat ini WTP Kudungga mulai ditingkatkan lagi kapasitasnya menjadi 100 liter per detik.

WTP ini memanfaatkan air dari kolam tambang KPC, yang sumber airnya berasal dari hutan sekitar Pit Jupiter. Pada tahun 2014 lalu, KPC telah membangun pipa sambungan sepanjang 3,500 meter, menggunakan pipa HDPE berdiameter 450 mm dari kolam menuju WTP Kudungga. Pekerjaan tersebut dilanjutkan dengan pekerjaan mekanikal dan electrical lainya, sehingga total nilai proyek mencapai US$ 600,000 atau setara Rp 8 miliar lebih.

Dari sisi biaya operasional PDAM, WTP Kudungga lebih murah bahkan mencapai 50 persen dari biaya WTP Kabo yang merupakan WTP utama PDAM. Biaya operasional WTP Kabo mencapai Rp 1.843 per meter kubiq sementara WTP Kudungga hanya Rp 964 per meter kubiq.(*)